D. Aplikasi Monitoring Jaringan

Beberapa aplikasi monitoring jaringan :

  1. Multi Router Traffic Grapher (MRTG)

    Apa itu MRTG ?

    MRTG adalah sebuah tool yang digunakan oleh seorang admin jaringan untuk memonitoring trafik pada jaringan. Penggunaan MRTG ini nantinya menghasilkan halaman HTML yang berisi gambar yang menyediakan visualisasi secara langsung mengenai keadaan trafik jaringan sehingga dapat membantu administrator jaringan dalam memantau keadaan jaringannya.

    MRTG terdiri atas skrip perl yang menggunakan SNMP untuk membaca counter trafik yang masuk atau keluar dari router atau peralatan jaringan anda dan program C yang akan mencatat data trafik ke dalam file database dan membuat grafik yang indah yang menggambarkan trafik pada jaringan yang anda monitor. Grafik ini sudah termasuk dalam halaman web yang dapat dilihat dari web-browser. MRTG juga membuat representasi visual dari trafik yang terlihat selama tujuh hari terakhir, empat minggu terakhir dan dua belas bulan terakhir. Hal ini memungkinkan karna MRTG menyimpan log dari semua data trafik yang telah dikumpulkan dari peralatan yang diamati. MRTG tidak hanya terbatas untuk memonitor trafik yang lewat pada interface saja, software ini juga memungkinkan pengguna untuk memonitor variabel SNMP sesuai dengan pilihan pengguna, selain itu biasanya pengguna MRTG ini menggunakannya untuk memonitor sistem load, sesi login, ketersediaan modem dan sebagainya.

    Sejarah MRTG

    Multi Router Traffic Grapher pertama kali dibuat oleh Tobias Oetiker pada tahun 1994 pada saat itu jaringan internet yang dipunya oleh sang penemu memiliki sambungan internet dengan kecepatan 64 Kbps yang menghubungkan lebih dari 1000 unit komputer. Hal ini membuat user sangat tertarik untuk mengetahui keadaan status jaringan terutama pada router utamanya. Pada situasi seperti ini membuat sang penemu Tobias Oetiker membuat program yang membuat update secara periodic dalam bentuk graphic berbasis web tentang load trafik link internet (router utama). Setiap lima menit program tersebut meminta data “octet counter” dari gateway router universitas De Montfort di kota Leicester, UK tempat Tobias Oetiker ini bekerja. Hal ini nantinya dikembangkan dalam bentuk skrip perl yang dapat dikonfigurasi dengan mudah yang disebut MRTG-1 pada saat beliau mengeluarkan pada internet pada tahun 1995.Pada saat pertama kali digunakan umum penemu banyak menerima komplain dari pengguna karna software ciptaanya berjalan sangat lambat. Menurut beliau hal ini dikarenakan program ciptaanya sangat tidak efisien dan semua krip ditulis dalam bahasa pemrograman perl, kemudian dibantu oleh seorang temannya Dave Rand menulis ulang semua program MRTG-1 semua skrip-skripnya ditulis ulang kedalam bahasa C, ternyata hal ini dapat meningkatkan kecepatan dari MRTG-1 dengan factor 40 kali. Keberadaan MRTG dengan memonitoring web-based ini tidak meningkatkan kapasitas link jaringan, tapi data trafik yang disediakan oleh MRTG ini dapat menjadi acuan bagi admin jaringan untuk melihat apakah link jaringan yang ada masih layak digunakan atau perlu tambahan bandwitch lagi.

    Cara Kerja MRTG

    Data hasil logging olah MRTG disimpan dalam file ASCII, file ini akan ditulis ulang setiap lima menit sekali sesuai dengan update yang dilakukan oleh MRTG dan secara instant digabungkan dan dianalisis sehingga file logging tersebut membesarnya terkendali. File logging tersebut hanya digunakan untuk menyimpan data yang dibutuhkan untuk menggambar pada halaman web. Grafik ini dikonversi ke format GIF dari format PNM menggunakan tool pnmtogif.

    Konfigurasi ini yang mengakibatkan MRTG terbatas untuk memonitor sekitar dua puluh router dari workstation.Kendala lain yang sangat potensial bagi user adalahtool smnpget dari package CMU SNMP yang diperlukan oleh MRTG untuk mengumpulkan data. Paket CMU SNMP ini sangat sulit untuk dikompilasi pada berbagai macam platform waktu itu.Karena keterbatasan-keterbatasan diatas maka penemu dan rekannya melakukan perombakan pada MRTG versi pertama, mereka membuat sebuah program rateup yang memecah MRTG dalam masalah kinerja dengan mengimplementasikan dua hal subprogram dalam MRTG yang menghabiskan CPU paling banyak dalam bahasa C dan menghilangkan subprogram tersebut ke dalam skrip perl MRTG.

    Rateup ini melakukan penulisan ke file log dan menggambar grafik. Masalah portabilitas SNMP diselesaikan dengan mengganti snmpget dari CMU SNMO ke modul SNMP perl yang ditulis dalam bahasa perl secara murni, dengan begitu masalah platform dapat teratasi. Asumsi dasar untuk mendesain file log MRTG versi baru adalah ketertarikan pada informasi secara detail tentang load jaringan dikurangi secara proporsional dalam satuan waktu untuk memungkinkan antara koleksi data dan analisisnya, konfigurasi ini memungkinkan implementasi dari file log yang menyimpan data trafik dengan mengurangi resolusi ke dalam masa lalu.

  2. Cacti

    Cacti adalah salah satu aplikasi open source yang merupakan solusi pembuatan grafik network yang lengkap yang di design untuk memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai penyimpanan data dan pembuatan grafik. Cacti menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda yang mudah digunakan mudah dipahami untuk local area network sehingga network yang kompleks dengan ratusan device. Dengan menggunakan cacti kita dapat memonitor trafik yang mengalir pada sebuah server dan cacti juga merupakan fronted dari RDDTool yang menyimpan informasi ke dalam database MySQL dan membuat graph dari informasi tersebut.

    Dengan Cacti, kita dapat memonitor dan melihat grafik beban CPU, penggunaan Memory, kapasitas hardisk, trafik atau lalu lintas jaringan, informasi pemakaian bandwidth internet, dan lain-lain.

  3. Zabbix

    Zabbix adalah salah satu software open source yang dapat digunakan untuk memonitor jaringan, dan status dari berbagai network services, servers dan network hardware lainnya. Software ini diciptakan oleh Alexei Vladishev. Dengan zabbix, user dapat mudah mengetahui status server, kondisi jaringan dan mendapatkan notifikasi jika terjadi gangguan, zabbix juga sudah mendukung polling dan trapping. Zabbix membutuhkan database untuk menyimpan data monitoringnya, database yang digunakan seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan SQLite.

    Keunggulan atau fitur-fitur yang dimilki oelh zabbix :

    • User Friendly, Penggunaan zabbix sangat memudahkan user dalam mengontrol server dan network
    • Real time Monitoring
    • Memberikan informasi masalah melalui E-mail dan SMS (Short Message Service), Admin dapat mengatur notifikasi jika terjadi masalah dengan melalui E-mail dan SMS (Short Message Service)
    • Filter untuk laporan trafic, Admin dapat membuat laporan dengan template yang berbeda-beda
    • Multi Operating System
    • Sisi Keamanan cukup unggul karena adanya authentifikasi dengan IP address

     

    Komponen utama zabbix :

    • Zabbix Server

      Zabbix server adalah kompenan utama Zabbix. Komponen ini berisi konfigurasi dari zabbix dan service network.

    • Zabbix Agent

      Zabbix Agent adalah komponen yang berisi aplikasi monitor dan local resources.

    • Zabbix Web Interface

      Zabbix Web Interface adalah Komponen yang digunakan untuk mengakses monitoring data dan mengkonfigurasinya.

  4. Nagios

    Nagios merupakan aplikasi open source yang digunakan untuk memonitoring infrastruktur jaringan. Dengan Nagios, anda dapat melakukan monitoring terhadap server, switch, router, aplikasi, layanan, dll. Nagios juga dapat memberikan pemberitahuan jika ada sesuatu yang salah pada server atau layanan yang dimonitoring serta dapat memberitahukan jika server atau layanan tersebut telah diperbaiki.

    Beberapa keunggulan Nagios antara lain :

    • Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb).
    • Memonitoring sumber- sumber host (load prosesor, penggunaan disk, dsb).
    • Desain plugin yang serderhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya.
    • Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis atau host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah perputaran file log yang otomatis.
    • Web-based interface.
    • Jika terjadi masalah, Nagios dapat menghubungi user lewat email dan sms.
    • Notifikasi kontak saat servis atau host mengalami masalah dan saat masalah terselesaikan (melalui email, pager, atau metode yang didefenisikan oleh pengguna).
    • Kemampuan untuk menentukan bentuk penanganan yang akan dijalankan selama layanan atau host secara proaktif untuk penyelesaian masalah.

 

 

Sumber :

  • https://www.academia.edu/10835260/Monitoring_Sistem_Jaringan_Komputer_1_Pendahuluan_Mengenai_Sistem_Monitoring
  • https://kelasjarkom.wordpress.com/category/multi-router-traffic-grapher-by-rinaldy-origenes-a/
  • https://gio.helpjuice.com/id_ID/98220-monitoring/cara-instalasi-dan-konfigurasi-nagios-di-linux-serta-fitur-fiturnya