C. Protokol Monitoring Jaringan

Kebutuhan akan sebuah sistem monitoring jaringan disebabkan oleh kebutuhan akan pemerolehan data monitoring dari sumber daya peralatan lain.

 

Model manajemen yang baku pada jaringan internet didesain agar dapat memgoiberikan kebebasan suatu manajer jaringan (network manager) untuk dapat melakukan analisis data dari suatu peralatan jaringan. Manajer jaringan juga dapat melakukan perubahan konfigurasi dari suatu peralatan jaringan yang ada.

Sebuah software agent perlu di-install pada masing-masing peralatan jaringan. Agent tersebut menerima pesan dari manajer jaringan. Pesan tersebut umumnya berupa permintaan (request) untuk membaca data dari peralatan jaringan atau menulis data ke peralatan jaringan. Selanjutnya si agent mengurus request tersebut dan memberikan respons balik ke manajer jaringan.

Sebuah agent tidak harus selalu menunggu suatu request dari manajer jaringan akan suatu informasi. Ketika terjadi masalah yang serius (significant event), si agent dapat mengirimkan pesan notifikasi yang disebut dengan trap ke satu atau lebih manajer jaringan. Protokol yang sesuai untuk semua pesan antara agent dan manajer jaringan adalah User Datagram Protocol (UDP), namun semua protokol pembawa pesan yang lain masih tetap dimungkinkan dan dapat diterapkan [FEI1995]. Gambaran secara lengkap mengenai sistem manajemen jaringan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Protokol monitoring jaringan :

  1. SNMP (Simple Network Management Protocol)

    SNMP pada awalnya hanya dikhususkan pada manajemen jaringan TCP/IP, yaitu untuk melakukan manajemen informasi yang berkaitan dengan IP dan TCP, seperti pengubahan dari IP address ke suatu alamat fisik, jumlah data incoming dan outgoing IP datagram, atau tabel informasi mengenai koneksi TCP yang mungkin terjadi. Namun selanjutnya berkembang dengan memberikan dukungan informasi pada berbagai protokol jaringan, seperti DECne, AppleTalk, dan NetWare IPX/SPX. Dukungan SNMP juga sampai pada berbagai fungsi yang terdapat di dalam sebuah multiprotocol routers.

    SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Dengan menggunakan protokol ini kita bisa mendapatkan informasi tentang status dan keadaan dari suatu jaringan. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.

    SNMP adalah protokol populer untuk melakukan network manajemen. SNMP digunakan untuk mengumpulkan informasi, dan mengkonfigurasi, peralatan jaringan, seperti, server, printer, hub, switch, dan router di jaringan berbasis Internet Protocol (IP). SNMP dapat mengumpulkan informasi seperti kondisi CPU, temperatur chasis, dan hampir tidak ada batas akan apa yang dapat dikonfigurasi oleh SNMP.

    Protokol ini menggunakan transport UDP pada port 161. Protocol UDP sebagai pilihan dan direkomendasikan sebagai protocol transport untuk SNMP karena UDP sangat mudah diimplementasikan dan dijalankan tidak seperti TCP yang cukup rumit dan selalu membutuhkan sejumlah memory dan sumber daya CPU. Suatu vendor dapat membuat IP yang sederhana dan memasukkan UDP ke dalam jaringan mereka seperti repeater dan modem. Jumlah total software transport yang diperlukan kecil dan mudah dipaketkan ke dalam read-only memory (ROM). User Datagram Protocol sangat rendah overhead-nya, cepat dan tidak reliabel.

    Komponen SNMP

    1. Managed Deivce

      Sebuah managed device adalah sebuah node di jaringan yang berisi agen SNMP yang berada di jaringan yang dapat di manage. Managed device akan mengumpulkan dan menyimpan informasi manajemen dan membuat informasi ini tersedia bagi NMS menggunakan SNMP. Managed device, kadang kala di sebut elemen jaringan, dapat berupa router dan akses server, switch dan bridge, hub, host komputer atau printer.

    2. Agent

      Agent adalah sebuah modul software network manajemen yang berada di dalam managed device. Agen ini mengetahui tentang informasi manajemen dan dalam menterjemahkan ke informasi yang kompatibel dengan SNMP.

    3. Network Management System (NMS)

      Aplikasi NMS menjalankan aplikasi yang dapat memonitor dan mengontrol managed device. NMS memberikan resource memory dan prosesor yang dibutuhkan untuk manajemen network. Satu atau lebih NMS harus ada dalam sebuah jaringan yang di manage.

    Versi SNMP

    1. SNMP versi 1 (SNMPv1)

      SNMPv1 adalah implementasi awal dari protokol SNMP. SNMPv1 beroperasi di atas protokol lain, seperti, User Datagram Protocol (UDP), Internet Protocol (IP), OSI Connectionless Network Service (CLNS), AppleTalk Datagram-Delivery Protocol (DDP), dan Novell Internet Packet Exchange (IPX). SNMPv1 banyak digunakan dan menjadi de-facto protokol untuk manajemen jaringan di komunitas Internet. Beberapa RFC pertama untuk SNMP, yang sekarang di kenal sebagai Simple Network Management Protocol versi 1, muncul di tahun 1998.

    2. SNMP versi 2 (SNMPv2)

      SNMPv2 tidak di adopsi secara luas karena ke tidak sepakatan mengenak kerangka keamanan di dalam standard. Simple Network Management Protocol versi 2 (RFC 1441–RFC 1452), yang juga di kenal sebagai SNMP v2 atau SNMP v2p, merevisi versi 1 dan memasukan beberapa perbaikan masalah performance, keamanan, kerahasian, dan komunikasi antar manager. SNMP v2 memperkenalkan GETBULK, sebuah alternatif dari iterasi GETNEXT untuk data manajemen dalam jumlah besar melalui satu perintah saja. Akan tetapi, kebanyakan melihatnya terlalu rumit, sehingga tidak secara luas di adopsi.

    3. SNMP versi 3 (SNMPv3)

      IETF mengakui Simple Network Management Protocol versi 3 seperti di definisikan oleh RFC 3411–RFC 3418 (juga di kenal sebagai STD0062) sebagai standard SNMP sejak 2004. IETF menganggap versi sebelumnya sebagai “Obsolete" atau "Historical". Di sisi praktis, implementasi SNMP biasanya memberikan dukungan bagi banyak versi, terutama SNMPv1, SNMPv2c, dan SNMPv3. Ada baiknya membaca RFC 3584 "Coexistence between Version 1, Version 2, and Version 3 of the Internet-standard Network Management Framework". SNMPv3 memberikan tiga (3) servis yang penting, yaitu, authentikasi, privasi dan access control.

    Elemen SNMP

    1. Manager
      • Merupakan software yang berjalan di sebuah host di jaringan.
      • Bertugas meminta informasi ke Agent.
      • Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan.
      • Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen tidak meminta semua informasi yang dimiliki oleh agen, tetapi hanya meminta informasi tertentu saja yang akan digunakan untuk mengamati unjuk kerja jaringan.
      • Manager biasanya menggunakan komputer yang memiliki tampilan grafis dan berwarna sehingga selain dapat menjalankan fungsinya sebagai Manager, juga untuk melihat grafik unjuk kerja dari suatu elemen jaringan yang dihasilkan oleh proses monitoring.

    2. Agent
      • Agent merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang dikelola.
      • Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi.

    3. MIB
      • Management Information Base, merupakan struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola.
      • Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.
      • Pada kelompok interface terdapat variabel objek MIB yang mendefinisikan karakteristik interface diantaranya :
        - ifInOctets mendefinisikan jumlah total byte yang diterima,
        - ifOutOctets mendefinisikan jumlah total byte yang dikirim,
        - ifInErrors mendefinisikan jumlah paket diterima yang dibuang karena rusak,
        - ifOutErrors mendefinisikan jumlah paket dikirim yang dibuang karena rusak, dan
        - variable
      • MIB di akses menggunakan protokol network-manajemen seperti SNMP. MIB terdiri dari managed objek dan di identifikasi oleh object identifier (pengidentifikasi objek). Sebuah managed object, kadang kala di sebut sebagai MIB object, objek, atau MIB, adalah satu dari banyak karakteristik spesifik dari peralatan yang di manage. Managed object berisi satu atau lebih objek, yang pada dasarnya berupa variabel.
        Ada dua jenis managed object yang ada, yaitu,
        - Scalar object, yang mendefinisikan sebuah objek saja.
        - Tabular object (objek tabel), mendefinisikan banyak objek terkait yang di kumpulkan dalam tabel MIB.
        Sebagai contoh, sebuah managed object – atInput, adalah sebuah scalar object yang berisi satu buah objek kejadian, bernilai bilangan bulat yang mengindikasikan jumlah total paket yang masuk ke sebuah interface jaringan. Sebuah object identifier (atau object ID atau OID) akan secara unik mengidentifikasi sebuah managed object di hirarki MIB.

    Arsitektur SNMP

    Framework dari SNMP terdiri dari:

    1. Master Agent

      Master Agent Merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung SNMP, fungsinya merespon permintaan dari SNMP management station. Master agent kemudian meneruskan kepada sub agent untuk memberikan informasi tentang management dengan fungsi tertentu. Sebagai contoh, sebuah router dapat menjawab permohonan SNMP dari management station. Oleh karenanya sebetulnya berfungsi sebagai server dalam arsitektur client-server atau sebagai daemon dalam terminologi sistem operasi. Sebuah master agen bergantung pada subagen untuk memperoleh oleh informasi manajemen dari sebuah fungsi yang spesifik. Master agen juga sering di sebut sebagai managed object.

    2. Sub Agent

      Sub Agent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung SNMP dan mengimplementasikan MIB. Fungsinya mengumpulkan informasi untuk selanjutnya diproses oleh management stations. Subagen adalah sebuah software yang jalan di komponen jaringan yang mampu SNMP yang mengimplementasikan fungsi untuk informasi dan manajemen seperti di definisikan oleh MIB dari subsistem yang spesifik, contoh Ethernet link layer. Beberapa kemampuan subagen adalah: Mengumpulkan informasi untuk managed object. Mengkonfigurasi parameter dari managed object. Merespon kepada permintaan / request dari manager.

    3. Management Stations

      Management Station merupakan client dan melakukan permintaan serta mendapatkan trap dari SNMP server. Management Stations adalah komponen akhir dari arsitektur SNMP. Fungsinya equivalen dengan clent di arsitektur client-server. Stasiun managemen akan mengirimkan request untuk operasi manajemen atas nama administrator jaringan atau aplikasi dan menerima tangkapan dari agen-agen.

    Jenis-jenis Pesan SNMP

    Pesan			| 	Uraian
    ------------------------------------------------------
    Get-request		| Meminta nilai sebuah vareabel atau lebih
    Get-next-request	| Meminta vareabel setelah itu
    Get-bulk-request	| Mengambil sebuah tabel berukuran besar
    Set-request		| Memperbaharui sebuah variabel atau lebih
    Inform-request		| Pesan manajer ke manajer yang menjelaskan MIB lokal
    SNMPv2-trap		| Laporan tiap agen ke manajer
    

     

 

Sumber :

  • https://www.academia.edu/10835260/Monitoring_Sistem_Jaringan_Komputer_1_Pendahuluan_Mengenai_Sistem_Monitoring